Showing posts with label Artikel vegan. Show all posts
Showing posts with label Artikel vegan. Show all posts

Friday, January 20, 2012

Vegetarian Vs Non-Vegetarian Diet



Earlier days, it was common belief that non-vegetarian diet is superior to vegetarian diet. People used to think that non-vegetarian diet provides us more power and it is full of energetic ingredients. This theory attracted more and more people and ultimately a large number of people of the world adopted non-vegetarian diet. But now this concept is changing.

According to the new developments in medical sciences, vegetarian diet is closer to and is more useful for human nature. It is more scientific for human body. Because of this, people are now adopting vegetarian diet as part of new life-style. It is a fact that the non-vegetarian diet contains cholesterol and saturated fatty acid. These are the root cause of problems like coronary heart disease, cerebro-vascular accidents (strokes), eye diseases and high blood pressure. In a non-vegetarian diet, only 60 % of its content is useful for human body, rest 40 % contains harmful and toxic products. In addition to it, non-vegetarian diet is generally heavy for stomach and produces acidity, which in turn can cause many diseases of gastrointestinal system.

Another significantly important difference between vegetarian and non-vegetarian diet is that the former contains dietary fibers whereas non-vegetarian diet is lacking in fiber. These dietary fibers are very useful for human body because it has been observed that the people who eat diet rich in these dietary fibers have low incidence of diseases like coronary heart diseases, cancer of intestinal tract, piles, obesity, diabetes, constipation, hitatus hernia, diverticulitis, irritable bowel syndrome, dental caries and gallstones. The food stuffs rich in these dietary fibers are cereals and grains, legumes, fruits with seeds, citrus fruits, carrot, cabbage, celery, green leafy vegetables, apples, melons, peaches, pears etc.

Many disease causing organisms can travel in the body of human being by consumption of non-vegetarian diet and can produce serious diseases, whereas a vegetarian diet is free of these. For example, Bovine Spongi cause Encephalopathy and mad cow disease is also a product of consumption of non-vegetarian diet. Similarly the bacteria known as salmonella typhimurium can travel in the body of human being by consumption of eggs, which can cause diseases, like pneumonia, bronchitis. These bacteria belong to the group of typhoid disease producing organisms.

According to a study, it has been observed that the body of non-vegetarian animals contain 10 times more amount of hydrochloric acid than that of vegetarian ones, but human body should not have the same amount of hydrochloric acid. This establishes the fact human body is basically meant for a vegetarian diet.

Influenced by all these facts, Mr. Robins, a well-known writer of America, has mentioned in his book "Diet for New America" that if Americans want to live long they should avoid non-vegetarian diet and eggs. Not only Americans but also Britishers and Germans are also adopting vegetarian as dietary style of their lives. Therefore in a nut shell, we can say if we want a healthy and disease free life, we must adopt vegetarian diet as our diet pattern. (
God's Angel - bkanjushree@gmail.com)

Tuesday, December 6, 2011

TAHU


Ada banyak teori tentang asal usul Tahu, sulit untuk mengetahui informasi yang benar atau sekedar kisah legenda. Asal usul Tahu mungkin tak akan terungkap seutuhnya. Namun, satu teori yang paling banyak dipercaya menyatakan, Tahu berasal dari daerah utara China sekitar tahun 164 SM jaman Dinasti Han. Dari sini, Tahu dan tehnik pembuatannya mulai diperluas ke korea dan masuk ke Jepang pada akhir abad ke 8, kemudian menyebar ke negara-negara Asia, seiring dengan menyebarnya Buddhisme. Para penganut agama Buddha yang menjalani diet vegetarian di Vietnam, Thailand, dan Korea mendapatkan asupan protein nabati dari Tahu. Tahu diterima menjadi menu sehari-hari dalam tradisi kuliner Asia, termasuk Indonesia.

Rasa Tahu yang nyaris netral menjadikannya ideal untuk beragam santapan, mulai dari menu pembuka hingga sajian penutup.Sifat netral ini memungkinkan untuk menyerap rasa dan bumbu.Misalnya, tekstur yang lembut Tahu Sutera bisa diolah menjadi pudding atau saus salad, sementara yang padat bisa diolah jadi hidangan utama atau bahkan menjadi keripik Tahu.
Satu potong Tahu (110 gr) mengandung 9.2 protein.Bagusnya lagi, protein dalam Tahu tidak disertai lemak jenuh (kurang dari 1 gr) dan minim kalori (86 kal).

TEMPE


Tempe adalah makanan asli Indonesia dan telah menjadi bagian dalam tradisi makan masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta dan Surakarta sejak dulu kala. Rujukan tertua mengenai Tempe ditemukan tahun 1875 dalam manuskrip Serat Centhini bab III dan bab XII.Selanjutnya, tehnik pembuatan Tempe menyebar keseluruh penjuru Nusantara bersama dengan menyebarnya masyarakat Jawa.
Pada tahun 1960-an jaman orde lama, Tempe berkesan makanan yang ‘tidak bergengsi’, berkaitan dengan ungkapan yang dilontarkan Presiden RI Ir. Sukarno dalam orasinya bahwa bangsa Indonesia “jangan menjadi bangsa tempe”. Ungkapan itu hanyalah kiasan agar bangsa Indonesia jangan mau diinjak-injak bangsa lain, tetapi harus setara, yaitu “berdiri sama tinggi duduk sama rendah”. Pada jaman itu tehnik pengupasan kulit kedelai yang telah direbus memang dilakukan dengan cara diinjak-injak.
Seiring dengan perkembangan teknologi pangan proses pengupasan sekarang dilakukan secara manual dengan tangan atau dengan bantuan mesin sesuai dengan konsep cara produksi pangan yang baik (good manufacturing  practices=GMP).
Kini, Tempe menjadi primadona sumber protein yang murah dan menyehatkan.Tempe  pun telah ‘go international’ melanglang ke lima benua. Masuk  Eropa tahun 1946 melalui negeri Belanda. Pada tahun 1984 tercatat ada 18 perusahaan Tempe di Eropa, 53 perusahaan di Amerika, dan 8 perusahaan di Jepang. Cina, India, Taiwan, Srilanka, Canada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika juga sudah mengenal Tempe.
Tempe berasal dai kedelai yang difermentasikan dengan kapang jenis Rhizopus sp. Banyak perubahan terjadi selama proses, secara fisik, biokimia maupun mikrobiologi, yang semuanya menguntungkan terhadapan sumbangan gizi dan kesehatan. Kapang yang tumbuh dalam Tempe ini menghasilkan enzim lipase, protase, dan amilase yang masing-masing berguna untuk pencernakan lemak, protein dan karbohidrat.Oleh sebab itu Tempe sangat baik untuk semua kelompok umur dari bayi, anak-anak, dewasa hingga lansia.
Selama proses fermentasi, dari kedelai menjadi Tempe  vitamin B12 yang paling menyolok peningkatannya, sehingga Tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin B12 yang potensial dari pangan nabati. Kandungan B12Tempe buatan Jepang dan Amerika sangat sedikit, karena  proses perendaman kedelai setelah direbus dilakukan dengan asam laktat dan waktunya lebih singkat, bukan perendaman alami 20-22 jam  dalam suhu kamar seperti biasa dilakukan di Indonesia.
Ciri-ciri Tempe yang bagus adalah:
1. Permukaan tertutupi miselium kapang (benang-benang halus) secara merata.
2. Struktur Tempe kompak dan berwarna putih.
3. Antar butiran kedelai dipenuhi oleh miselium dengan ikatan kuat dan merata.
4. Belum terbentuk spora kapang yang berwarna abu-abu kehitaman.
5. Belum berbau kurang sedap(bau amonia)
6. Tidah hancur pada saat Tempe diiris.

Monday, December 5, 2011

Belajar Soal Vegetarian dari Negerinya Uncle Gandhi

Makanan yang kita konsumsi selain memiliki efek bagi kesehatan, juga berpengaruh bagi pikiran kita. Akan tetapi hal yang kecil ini sering luput dari perhatian kita.Tetapi sejak kita melakukan meditasi hal ini tidak biasa diabaikan lagi.Kita wajib meluangkan waktu untuk melihat pola makan kita, sehingga kita dapat manfaat terbaik dari praktek meditasi yang didukung dengan pola makan yang mengutamakan kesadaran. Kalau kita belajar dari negerinya  Uncle Mahatma Gandhi, mengacu pada pola makan yogi, ada 3 kelompok makanan: 
1. Satwic adalah makanan suci pola makan yang diterapkan bagi seorang yogi. Kelompok ini meliputi: sayur-sayuran, padi-padian, kacang, buah, susu dan aneka produk turunannya serta rempah-rempah dan bumbu.
2. Rajsic adalah makanan yang kurang bernilai dan memberi pengaruh sedikit kurang bagus untuk dikonsumsi terlalu sering. Yang termasuk dalam kategori ini adalah: makanan yang terlalu banyak bumbu. Kelompok lobak-lobak. Kopi, the dan minuman cola. Cuka/vinegar.
3. Tamsic adalah makanan yang tidak bermanfaat dan harus segera ditinggalkan dari daftar menu bila ingin memasuki dunia yogi yang sejati. Kelompok makanan ini adalah: semua jenis daging merah dan daging unggas. Segala macam telor dan juga telur yang berlabel vegetarian.Kelompok bawang-bawangan dan daun bawang.Obat-obatan terlarang dan obat yang menyebabkan ketergantungan.Alkohol dan ganja.Makanan hasil fermentasi.Makanan yang sudah basi, rusak atau kelamaan disimpan.

Kelompok Empat Sehat Baru. Penemuan Revolusioner Bidang Gizi.


Pola makan 4 sehat 5 sempurna yang kita kenal sejak lama (diluncurkan oleh AS pada 1956) dan sejak kita duduk di bangku SD kita telah belajar menghapal kelompok makanan, dan ternyata  telah mengantarkan berbagai penyakit degeneratif bagi manusia, seperti: penyakit jantung, kanker, stroke dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata manusia sama sekali tidak memerlukan makanan yang berasal dari hewani.
Tahun 1991 terjadi revolusi baru di bidang gizi yang didukung oleh American Diet Association (ADA). Sebuah komite yang beranggotakan 3.400 dokter ternama dari AS yang telah dihimpun dalam The Physician Committee for Responsible Medicine yang telah melakukan serangkaian penelitian tentang penyakit dan gizi, mengubah ‘Pola Makan 4 Sehat 5 Sempurna’, menjadi 4 Sehat yang dinamakan ‘ The Four Basic Food Groups.’
Pola makan 4 sehat baru terdiri dari: padi-padian, sayur-mayur, buah-buahan, dan legum (kacang-kacangan). Kelompok lauk dan susu tidak lagi termasuk dalam pola makan ini karena tidak perlu bagi tubuh manusia.
Saat ini ‘ The Four Basic Food Groups’ sudah banyak diterapkan di seluruh dunia. Melalui berbagai penelitian kebutuhan gizi bagi semua kelompok umur mampu terpenuhi dan terbukti mencegah berbagai penyakit degeneratif.Semakin lama semakin banyak orang yang mengubah pola makan untuk mencapai kesehatan yang maksimal.Health is not everything, but without it everything is nothing.
Komposisi ‘The Four Basic Food Groups’
Kelompok padi-padian (4 porsi/hari)
Terdiri dari beragam makanan seperti: beras, gandum, kentanf, jagung, biji-bijian, sagu, barley, oat, jail-jali, millet, dan umbi-umbian. Kelompok ini sangat kaya dengan serat makanan dan sumber karbohidrat kompleks sekaligus protein, vitamin B kompleks dan mineral seperti: kalsium, zat besi, fosfat, kalium, dan seng.
Sayur-sayuran (3 porsi/hari)
Kelompok sayuran merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral yang cukup lengkap dan juga mengandung serat makanan yang sangat membantu dalam pencernakan. Sayuran berdaun hijau tua seperti: brokoli, bayam, kangkung, sawi, dan bakcoy adalah sumber terbaik zat gizi tersebut. Sedangkan sayuran berwarna kuning tua dan jingga seperti wortel dan labu mengadung beta-karoten.
Buah-buahan (3 porsi/hari)
Buah-buahan terutama kaya akan serat makanan dan vitamin C, dan beta karoten serta fitokimia untuk mencegah berbagai penyakit kanker. Banyak sekali senyawa dalam buah-buahan yang berkhasiat dan mencegah dan memiliki efek terapi.
Legum (2 porsi/hari)
Legum adalah kelompok yang terdiri dari kacang-kacangan, polong-polongan dan lentil, termasuk hasil olahannya seperti: tahu, tempe, susu kedelai, dan gluten. Kelompok ini merupakan sumber protein yang sehat dan lengkap, sumber asam lemak tak jenuh seperti asam linoleat yang kaya dengan lesitin, vitamin B kompleks, vitamin A,C,E, dan mineral.
(sumber: KVMI Keluarga Vegetarian Maitreya Indonesia)