Tuesday, December 6, 2011

Tahu Sakura


Bahan:
200 gram tahu putih, haluskan
50 g wortel, kupas, serut halus
50 g buncis, potong melintang tipis-tipis
2 sdm tepung maizena
½ sdt lada bubuk
Garam secukupnya
Minyak untuk mengoles cetakan Sakura



Cara membuat:
1. Campurkan semua bahan, aduk merata.
2. Masukkan bahan dalam cetakan sakura yang sudah  diolesi minyak.
3. Kukus dalam dandang atau rice cooker selama 20 menit.
4. Angkat biarkan sesaat, lalu lepaskan dari cetakan.
5. Sajikan dengan pelengkap saus sambal tomat.

Untuk 12 buah

Acar Kuning


Bahan:

3 buah wortel, kupas potong ½ x1x4cm
3 buah mentimun, kupas potong ½ x1x4cm
200 gram buncis, belah dua, potong 4 cm
3 buah cabai hijau besar, belah, potong 4 cm
200 gram kapri manis
100 gram jagung putren (optional)
100 gram belimbing wuluh, belah memanjang
2 sdm minyak goreng


3 sdm gula pasir
2 sdt garam
200 ml air
2 sdm air jeruk nipis/lemon

Bumbu dihaluskan:

3 cm kunyit
3 cm jahe
4 butir kemiri
1 sdt garam

Cara membuat:
1. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan gula, dan air. Aduk hingga matang dan harum.
2. Masukkan sayuran, wortel, putren, buncis, timun, masak hingga matang.
3. Masukkan perasan jeruk saat mau diangkat. Sajikan.


Untuk 6 porsi
Nilai gizi per porsi
Kalori                     :220 kkal
Karbohidrat          :29.9 g
Protein                   :5,9 g
Lemak                    : 10.1g

Tempe Bumbu Teriyaki


Bahan:
500 gram tempe, iris tipis  ½x 5 x 5 cm
2 sdm mentega
1 sdt tepung maizena cairkan dg sedikit air
1 sdm wijen sangria untuk garnis

Bahan saus teriyaki untuk rendaman diaduk jadi satu:
¼ cup kecap manis
1 sdm kecap asin
½ sdt jahe bubuk
1 sdm minyak wijen
1 sdt merica bubuk
3 sdm minyak zaitun
2sdm  gula merah
¼ cup air 
1 sdm air jeruk lemon


Cara membuat:
1. Rendam tempe dalam saus teriyaki selama 30 menit biar bumbu meresap.
2. Panaskan wajan anti lengket (bila ada yang bergaris) lelehkan mentega. Masukkan tempe hingga matang kecoklatan dan matang merata.Angkat ditata dalam piring saji.
3. Kentalkan dengan tepung maizena bumbu rendaman, lalu tuang di atas tempe. Taburkan wijen sangria sebagai garnis. Sajikan.


Untuk 8 buah
Nilai gizi per porsi
Kalori                     : 90 kkal
Karbohidrat          :  6,3 g
Protein                   :  9,1 g
Lemak                    : 2,3 g

Mendol Tempe


Bahan:
500 gr Tempe, kukus, haluskan
200 ml minyak goreng
5 lembar daun jeruk purut potong tipis-tipis
3 cabai merah buang biji, potong tipis-tipis

Bumbu dihaluskan:
1 ruas jari kecur, kupas
2 lembar daun jeruk purut
4 buah cabai merah
1 sdt gula pasir
1 sdt garam

Cara membuat:
1. Campurkan tempe yang sudah halus dengan irisan daun jeruk dan cabai. Aduk dengan bumbu halus hingga merata.
2. Bentuk bulat lonjong,  mendol siap digoreng.
3. Panaskan minyak, masukkan mendol. Agar tidak hancur goreng 3 buah dan sekali balik hingga kecoklatan merata.

Untuk 8 buah
Nilai gizi per porsi
Kalori                     :123 kkal
Karbohidrat          : 6,3 g
Protein                   : 9,3 g
Lemak                    :7,0 g

Asem-asem Tempe

Bahan:
200 gr tempe, potong kotak 2x2 cm
2 cabai merah, potong melintang
2 cabai hijau, potong melintang
3 buah belimbing sayur/tomat hijau
1 sdm asam jawa
1 ruas jari lengkuas, memarkan
2 lembar daun salam
1 liter air

Bumbu dihaluskan:
4 butir kemiri sangrai
2 lembar daun jerukpurut
1 ½ sdt terasi vegetarian, dibakar (bila suka)
1 sdt gula merah, disisir
2 sdt garam

Cara membuat:
1. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan lengkuas, daun salam, cabai hijau, cabai merah. Aduk-aduk hingga layu.
2. Masukkan tempe, tuang air, lalu air asam jawa. Masak hingga matang. Sajikan 

Untuk 4 porsi
Nilai gizi per porsi:
Kalori                     : 142 kkal
Karbohidrat          : 3,2 g
Protein                   : 13,9 g
Lemak                    : 8,0 g

TAHU


Ada banyak teori tentang asal usul Tahu, sulit untuk mengetahui informasi yang benar atau sekedar kisah legenda. Asal usul Tahu mungkin tak akan terungkap seutuhnya. Namun, satu teori yang paling banyak dipercaya menyatakan, Tahu berasal dari daerah utara China sekitar tahun 164 SM jaman Dinasti Han. Dari sini, Tahu dan tehnik pembuatannya mulai diperluas ke korea dan masuk ke Jepang pada akhir abad ke 8, kemudian menyebar ke negara-negara Asia, seiring dengan menyebarnya Buddhisme. Para penganut agama Buddha yang menjalani diet vegetarian di Vietnam, Thailand, dan Korea mendapatkan asupan protein nabati dari Tahu. Tahu diterima menjadi menu sehari-hari dalam tradisi kuliner Asia, termasuk Indonesia.

Rasa Tahu yang nyaris netral menjadikannya ideal untuk beragam santapan, mulai dari menu pembuka hingga sajian penutup.Sifat netral ini memungkinkan untuk menyerap rasa dan bumbu.Misalnya, tekstur yang lembut Tahu Sutera bisa diolah menjadi pudding atau saus salad, sementara yang padat bisa diolah jadi hidangan utama atau bahkan menjadi keripik Tahu.
Satu potong Tahu (110 gr) mengandung 9.2 protein.Bagusnya lagi, protein dalam Tahu tidak disertai lemak jenuh (kurang dari 1 gr) dan minim kalori (86 kal).

TEMPE


Tempe adalah makanan asli Indonesia dan telah menjadi bagian dalam tradisi makan masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta dan Surakarta sejak dulu kala. Rujukan tertua mengenai Tempe ditemukan tahun 1875 dalam manuskrip Serat Centhini bab III dan bab XII.Selanjutnya, tehnik pembuatan Tempe menyebar keseluruh penjuru Nusantara bersama dengan menyebarnya masyarakat Jawa.
Pada tahun 1960-an jaman orde lama, Tempe berkesan makanan yang ‘tidak bergengsi’, berkaitan dengan ungkapan yang dilontarkan Presiden RI Ir. Sukarno dalam orasinya bahwa bangsa Indonesia “jangan menjadi bangsa tempe”. Ungkapan itu hanyalah kiasan agar bangsa Indonesia jangan mau diinjak-injak bangsa lain, tetapi harus setara, yaitu “berdiri sama tinggi duduk sama rendah”. Pada jaman itu tehnik pengupasan kulit kedelai yang telah direbus memang dilakukan dengan cara diinjak-injak.
Seiring dengan perkembangan teknologi pangan proses pengupasan sekarang dilakukan secara manual dengan tangan atau dengan bantuan mesin sesuai dengan konsep cara produksi pangan yang baik (good manufacturing  practices=GMP).
Kini, Tempe menjadi primadona sumber protein yang murah dan menyehatkan.Tempe  pun telah ‘go international’ melanglang ke lima benua. Masuk  Eropa tahun 1946 melalui negeri Belanda. Pada tahun 1984 tercatat ada 18 perusahaan Tempe di Eropa, 53 perusahaan di Amerika, dan 8 perusahaan di Jepang. Cina, India, Taiwan, Srilanka, Canada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika juga sudah mengenal Tempe.
Tempe berasal dai kedelai yang difermentasikan dengan kapang jenis Rhizopus sp. Banyak perubahan terjadi selama proses, secara fisik, biokimia maupun mikrobiologi, yang semuanya menguntungkan terhadapan sumbangan gizi dan kesehatan. Kapang yang tumbuh dalam Tempe ini menghasilkan enzim lipase, protase, dan amilase yang masing-masing berguna untuk pencernakan lemak, protein dan karbohidrat.Oleh sebab itu Tempe sangat baik untuk semua kelompok umur dari bayi, anak-anak, dewasa hingga lansia.
Selama proses fermentasi, dari kedelai menjadi Tempe  vitamin B12 yang paling menyolok peningkatannya, sehingga Tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin B12 yang potensial dari pangan nabati. Kandungan B12Tempe buatan Jepang dan Amerika sangat sedikit, karena  proses perendaman kedelai setelah direbus dilakukan dengan asam laktat dan waktunya lebih singkat, bukan perendaman alami 20-22 jam  dalam suhu kamar seperti biasa dilakukan di Indonesia.
Ciri-ciri Tempe yang bagus adalah:
1. Permukaan tertutupi miselium kapang (benang-benang halus) secara merata.
2. Struktur Tempe kompak dan berwarna putih.
3. Antar butiran kedelai dipenuhi oleh miselium dengan ikatan kuat dan merata.
4. Belum terbentuk spora kapang yang berwarna abu-abu kehitaman.
5. Belum berbau kurang sedap(bau amonia)
6. Tidah hancur pada saat Tempe diiris.